Kamis, 28 September 2017

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SERMANI STEEL MAKASSAR

PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK
PT SERMANI STEEL MAKASSAR

LAPORAN
KERJA PRAKTEK

Oleh:
SAMIUN ISHAK
1.0206.15.0007









PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUSANTARA INDONESIA
MAKASSAR
2017
 




LEMBAR PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :
Nama                                     : SAMIUN ISHAK
NIM                                         : 1.0206.15.007
Jurusan                                            : Teknik Lingkungan
Instansi Pendidikan          : Sekolah Tinggi Teknologi  Nusantara   Indonesia (STTNI) Makassar
Bahwa benar telah melaksanakan kegiatan kerja praktek pada PT. Sermani Steel, sejak Tanggal 24 Juli sampai 24 Agustus 2017.
                                                                       
Makassar, 28 Agustus 2017
          PT. SERMANI STEEL

      Ir. R Edy Soeharto
        (Faktory Manager)




HALAMAN PENGESAHAN

Judul                         : Proses Pengolahan Air Limbah Pabrik PT.  Sermani Steel Makassar
Nama                         : Samiun Ishak
Jurusan                     : Teknik Lingkungan
NIM                             : 1.0206.15.0007
Program Studi          : Teknik Lingkungan

Laporan ini telah diperiksa dan disetuujui oleh :


Ir. ABDUL HAYAT KASIM, MT
PEMBIMBING







 



PENILAIAN KERJA PRAKTEK
NAMA                                                : SAMIUN ISHAK                       
NAMA & ALAMAT KP         : PT. SERMANI STEEL MAKASSAR
LAMA KP                               : 1 BULAN
NO
ITEM EVALUASI
NILAI
1.
2.
3.
4.
5.
Etos kerja di Lapangan
Pelaksana dan tangung jawab atas pekerjaan yang di lakukan
Kedisiplinan
Kemampuan bekerja dalam tim
Kehadiran di lokasi kerja
90
95
95
95
90
Total Nilai
465
                                                                                   
Makassar, 26 Agustus 2017
          PT. SERMANI STEEL

      Ir. R Edy Soeharto
        (Faktory Manager)





KATA PENGANTAR
Selaga puji hanya milik Allah Subhanahu wata’ ala, Penguasa alam semesta, sang pemberi nikmat, sebagai manifestasi kesyukuran penulis, dimana sebab dengan nikmat-Nya yang telah dilimpahkan sehinggah penulis haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Shallallahu’alaihi  wasalam beserta keluarga dan para sahabatya dimana mempertaruhkan harta bahkan nyawanya demi memperjuangkan Agama Islam dari dunia kegelapan hingah dunia yang terang menderang seperti saat ini, Amin.
Laporan kerja praktek merupakan salah satu syarat menyelesaikan studi pada Jurusan Teknik Lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Nusantara Indonesia (STTNI) Makassar. Kelancaran Kerja Praktek sampai pada penulisan laporan saat ini, tentunya akan sangat sulit tercapai jika tidak dibantu oleh pihak lain. Oleh karna itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dihaturkan rasa terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada:
1.  Kedua orang tua tercinta Ishak Kamary (Ayah) dan Sitihawa Ali (Ibu) yang tiada henti-hentinya memanjatkan doa untuk penulis serta memberi dorongan moril maupun materil dalam setiap masalah yang penulis hadapi selama perkuliahan umumnya dan selama kerja praktek khususnya.,
2.  Bapak Rakhmad Armus, ST.,M.Si, Selaku ketua jurusan Teknik Lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Nusantara Indonesia (STTNI) Makassar dan Penasehat Akademik (PA) atas nasehat, motifasi dan saran yang disampaikan selama perkuliahan dan selama melaksanakan kerja praktek.,
3.  Bapak Ir. Abdul Hayat Kasim, MT Selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan saran, Motivasi penulis selama penyusunan laporan kerja praktek.,
4.  Bapak Ir. R Edy Soeharto selaku Factory Manager, PT Sermani Steel Makassar atas bantuannya selama melaksanakan kerja praktek.,
5.  Rekan Rekan kerja bagian Waste Water Treatment  PT Sermani Steel atas bantuan dan arahanya selama melaksanakan kerja praktek.
Penulis hanya mampu dan bisa mengatakan bahwa tidak ada pengorbanan yang sia-sia, setiap perjuangan yang di lakukan adalah bukti kepatuhan manusia kepada sang pencipta-Nya.
Akhir kata dengan ketulusan hati penulis ucapkan terimah kasih kepada semua pihak selama melaksanakan kerja praktek ini dan penulis berdoa semoga amal kebaikan dari semua pihak selama melaksanakan kerja praktek ini walaupun sekecil apapun akan mendapatkan balasan dari Allah Subhanahu wata’ ala, Amin.
Makassar, September 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAN………...............…...……………..ii
LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN…….………………………………......iii
PENILAIAN KERJA PRAKTEK…………………….....………………………iv
SURAT KETERANGAN…………………….....………………………………..v
KATA PENGANTAR……………………...……………………………….…....vi
DAFTAR ISI………………………………….………………………………....viii
DARTAR TABEL………………………..……………………………………....ix
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang………………………….....…………………………...1
B.  Tujuan Kerja Praktek………………….……………...…………….....2
C. Manfaat Kerja Praktek………….…………………………………......3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN  PT. SERMANI STEEL
A.  Sejarah Berdirinya Perusahan........................................................4
B.  Data Singkat Perusahan.................................................................6
C. Perkembangan Perusahan.............................................................6
D. Struktur Organisasi Dan Job Description........................................8
E.  Peraturan Kerja Dan Upah...........................................................12
F.  Produksi Seng Secara Garis Besar..............................................13
G. Unit Pendukung............................................................................24
H. Keadaan Penjualan Saat Ini.........................................................26
BAB III PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
A.  Air Limbah Industri.......................................................................27
B. Lingkungan Kerja Praktek.............................................................33
C. Pengolahan Limbah......................................................................38
D. Kegiatan Kerja Praktek.................................................................40
BAB IV PENUTUP
A.  Kesimpulan...................................................................................43
B.  Saran............................................................................................44
Daftar Pustaka
Lampiran
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Variasi Ukuran Dan Tipe Produk Baja..........................................23
Tabel 2 kegiatan kerja Praktik...................................................................40





















BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Kerja praktek (KP) merupakan salah satu kurikulum yang wajib harus di tempuh oleh mahasiswa program S1 Jurusan Teknik Lingkungan Sekolah Tinggi Teknologi Nusantara Indonosia. Selain untuk memenuhi kewajiban akademik, diharapkan kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan tentang dunia Lingkungan sehingga Mahasiswa mempunyai pandangan tentanag arah dan tujuan  perkembangan teknologi dan mampu memupuk kreativitas sehingga dapat memahami permasalahan yang terjadi di dunia Lingkungan dan mampu menumbuhkan ide-ide baru yang nantinya berguna bagi kemajuan perkembangan IPTEK di Indonesia yang menunjang perkembangan dunia Lingkungan.
Mahasiswa sebagai insan akademis yang mempelajari ilmu-ilmu dasar dan perekayasaan sebatas pada teori saja sangat kurang memahami dan mengetahui secara mendalam aktualitas di lapangan. Sedangkan dalam dunia kerja memerlukan pengalaman dan pengetahuan yang menyeluruh dan kompleks.
Program Studi Jurusan Teknik Lingkungan merupakan program sudi yang berusaha untuk mengintegrasikan aspek Teknik dan aspek manajemen dalam suatu sistem Lingkungan demi tercapainya efektifitas dan efesiensi dalam system tersebut. Teknik lingkungan sekolah tinggi teknologi nusantara Indonesia secara khusus melakukan pendekatan melalui pengenalan system manufaktur yang merupakan sutau sistem yang sudah terstruktur dengan berbagai permasalahan yang cukup kompleks dalam dunia lingkuangan. Pelaksanaan kerja praktek ini diharapkan dapat menjadi sarana pengenalan ilmu teoritis dan hubungan tentang gambaran umum suatu perusahaan industry dengan disiplin ilmu yang didapatkan dari bangku kuliah. PT. Sermani Steel adalah perusahan yang bergerak dalam bidang proses pelapisan lembaran baja dengan seng (Zn), hasil produksi dari perusahan ini dipasarkan di wilayah Indonesia bagian Timur.
PT Sermani Steel merupakan perusahaan yang manufactur dengan melakukan proses produksi secara mandiri,Proses produksi yang dilakukan merupakan proses yang continue, Sebagai perusahan yang erat kaitanya dengan ilmu keteknik-industrian, maka PT Sermani Steel dirasa sangat tepat sebagai tempat pelaksanaan kerja praktek bagi mahasiswa teknik lingkungan dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di kampus.

B. Tujuan Kerja Praktek
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini antara sebagai berkut :
1.  Mahasiswa dapat mengenali lingkup suatu perusahan secara nyata.,
2.  Mahasiswa dapat melihat langsung permasalahan yang ada di industry dan perbandingannya yang aplikatif dengan pengetahuan yang sudah diperoleh selama kuliah.,
3.  Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung proses pengolahan limbah cair.,
4.  Sebagai langkah awal untuk kemampuan menganalisa masalah kemudian diangkat untuk kemungkinan penyusunan tugas akhir.,

C. Manfaat Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek telah memberikan manfaat bagi peserta antar lain sebagi berikut :
1.  Peserta dapat mengetahui kegiatan yang terjadi dalam perusahan secara umum dan khususnya pada bagian pengolahan limbah cair.,
2.  Peserta dapat membandingkan dan mencoba menyesuaikan pemahaman yang diperoleh di bangku kuliah dan kenyataan yang terjadi di lingkungan kerja.,
3.  Peserta mendapatkan pemahaman dunia kerja secara langsung pada perusahan.,
4.  Meningkatkan kemampuan analisis guna menghadapi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja dimasa mendatang.,

BAB II
GAMBARAN UMUM PT SERMANI STEEL MAKASSAR

A.  Sejarah Berdirinya Perusahan
PT Sermani Steel adalah perusahan yang bergerak dalam bidang proses pelapisan lembaran baja dengan seng (Zn), hasil produksi dari perusahan ini di pasarkan di wilayah Indonesia bagian timur. PT.Sermani Steel didirikan pada tanggal 12 Agustus 1970.
Pembangunan PT Sermani Steel didasarkan pada surat persetujuan presiden Republik Indonesia No. 84/Pres/V/1996, tanggal 22 Mei 1996 dan surat izin menteri perindustrian No. 217/M/SK/V/1996.
Trial coorporation dimulai tanggal 22 Agustus 1970 dan mulai beroperasi tanggal 1 September 1970 dan dibuka secara resmi pada tanggal 24 Oktober 1970. Kepemilikan saham PT Sermani Steel Makassar dipegang oleh :
1.    Tuan H. Syamsuddin Dg. Mangawing (Indonesia)
2.    Nippon Kokan Kabushiki kaisha Coorporation (Jepang)
3.     Marubeni Coorporation (Jepang)
Yang telah melalui prosedur yang ditentukan untuk memperoleh
Pengesahan hukum berdasarkan surat keputusan menteri kehakiman tanggal 12 Januari 1970 No. J.A.5/V/212. Modal diserahkan dan disetor sebesar US 700.000 yang masing-masing dari pemegang saham menambahkan modalnya sebesar :
1.  Tuan H. Syamsuddin Dg. Mangawing (Indonesia)         22,86%
2.  Nippon Kokan Kabushiki kaisha Coorporation (Jepang)           38,57%
3.  Marubeni Coorporation (Jepang)                                        38,57%

           PT Sermani Steel didirikan diatas tanah seluas 20790  m2 , dengan luas bangunan pabrik saat itu seluas 1.827 m2 dan luas kantor 250 m2 serta kapasitas maksimum produksi yang dapat capai saat itu sebesar 2000 ton (Galvanizing line sheet 1).
           Pada tanggal 31 Desember 1976 berdasarkan surat menteri perindustrian No.476. M/SK – 12/1976, modal perusahan ditingkatkan menjadi US$ 130.000, dimana saham – saham itu dimiliki oleh :
1.  Tuan H. Syamsuddin Dg. Mangawing (Indonesia)          34,52%
2.  Nippon Kokan Kabushiki Kaisha coorporation (Jepang)           32,74%
3.  Marubeni coorporation (Jepang)                                         32,74%
Sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan pasar terhadap seng, maka pada triwulan kedua yakni pada tahun 1979, PT Sermani Steel meningkatkan hasil produksi hingga 36.000 ton pertahun, juga hasil yang penting dari  peningkatan produksi PT Sermani Steel adalah kebutuhan dan permintaan pasar dapat terpenuhi.
Dengan menggunakan logo hasil produksi yakni cap “Menjangan (Rusa) “ yang memberikan makna perdamaian dan ketangkasan.
B.   Data Singkat Perusahan
1.    Nama Perusahan                      : PT. Sermani Steel
2.    Alamat                                          : Jl. Urip Sumohardjo Km 7 Makassar
3.    Tanggal dibangun                     : 1 November 1969
4.    Selesai dibangun                      : 12 Agustus 1970
5.    Luas tanah                                  : 20790 m2
6.    Pabrik line. 1                               : 1710 m2
7.    Pabrik line. 2                               : 810 m2

C.   Perkembangan Perusahan
             Setelah perusahan ini beroperasi 6 (enam) tahun, tepatnya pada tanggal 31 Desembem 1969, berdasarkan surat keputusan menteri perindustrian No. 476/M/12/1976. Maka saham investor asing ditingkatkan menjadi US$ 1.130.00 dengan pembagian sebagai berikut :
1.  Tuan H. Syamsuddin Dg. Mangawing (Indonesia)       34,52%
2.  Nippon kokan kabushiki kaisha coorporation (Jepang)           32,74%
3.  Marubeni coorporation (Jepang)                                      32,74%
   Sampai saat ini, efisiensi produksi PT Sermani Steel cukup memuaskan dan memiliki kualitas produksi yang telah disambut baik oleh masyarakat konsumen.
   Dari waktu ke waktu perkembangan pabrik dan pemakai seng dalam wilayah pemasaran PT Sermani Steel, kawasan Indonesia timur cukup mengembirakan dan mempunyai masa depan yang cukup cerah, sehingga banyak pengusaha-pengusaha di daerah ini meminta untuk menjadi distributor hasil produksi, oleh sebab itu PT Sermani Steel merasa perlu untuk meningkatkan kapasitas produksinya, dan kemudian mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk menambah kapasitas produksinya yakni dengan membangun 1 unit Galvanizing Line. Permohonan perusahan ini diterimah pemerintah, dan ditetapkan dengan surat keputusan ketua badan koordinasi penanaman modal asing No.15/VI/PMA/1978, pada tanggal 10 Mei 1978.
   Penambahan unit Galvanizing Line ini diwujudkan pada awal triwulan kedua, dengan demikian terjadi perubahan data perusahan menjadi :
a.    Luas Tanah Tetap                                            : 20790 m2
b.    Luas Bagunan Pabrik                                     : 3582 m2
c.    Luas Ruangan Kantor                                                : 415 m2
d.    Unit Mesin Produksi                                        : 2 Galvanizing Line
e.    Kapasitas Produksi Maksimum Mesin         : 36.000 ton/tahun
   Sedangkan dalam hal modal investasi ditingkatkan dari US$ 1.130.000,- menjadi US$ 2.712.000,- dengan presentase bagi ketiga pemilik perusahaan sebagai :
1.     Tuan H. Syamsuddin Dg. Mangawing (Indonesia) :US$ 963.000,-
2.     Nippon Kokan Kabushiki Kaisha coorporation (Jepang) : US$ 888.000,-
3.     Marubeni coorporation (Jepang) : US$ 888.000,-
Karena kebutuhan seng (Bjls) semakin meningkat untuk digunakan, Maka dikelurkan lagi surat keputusan tetap ketua badan koordinasi penanaman modal asing bagi perusahan dari US$ 2.712.000,- menjadi US$ 3.005.000,-
            Penanaman modal ini dimaksudkan untuk mengambil bagian aktif bagi pembangunan di wilayah Indonesia Timur khususnya dan di Indonesia pada umumnya, serta turut memberikan sumbangan bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
D. Struktur Organisasi dan Job Description Perusahan
1.  Struktur Organisasi
             Untuk membantu kelancaran roda perusahan, maka struktur perusahan diatur sebagai berikut :
1.    Direktur merupakan penanggung jawab perusahan kepada pemegang saham.
2.    General Affair / personal Manager
Sub bagian dan pimpinan ini mempunyai 2 (dua) asisten, yaitu :
a.    Phone/telex operator
b.    General affair /fax operation
3.    Financial accounting Manager
Manager bidang keuangan ini dibantu oleh 2 (dua) staff, yaitu :
1.    Acconting staff (3 orang)
2.    Financial staff (1 orang)
4.    Sales manager
      Pimpinan ini bertanggung jawab sebagai penanggun jawab urusan pemasaran hasil produksi dan dibantu oleh dua sales staff.
5.    Purchase manager
      Manager pembeli ini mngurus masalah pembelian bahan baku untuk produksi, manager ini dibantu oleh seorang asisten manager dan asisten manager dibantu oleh order dan payment administration.
6.    Factory Manager
      Manager produksi ini dibantu oleh production consultant, juga dibantu oleh 4 supervisior pada bagian-bagian :
1)  Production Galvanizing Iron Sheet (GIS) supervisor
2)  Finish production control supervisor
3)  Maintenance supervisor
4)  Shearing and conyated supervisor
2. Job Distription
a.  Direktur
             Direktur merupakan penanggung jawab perusahan kapada pemegang saham perusahan. Dan mengawasi kegiatan managerial dari setiap fungsi yang ada, keseluruhan kegiatan managerial tersebut disusun dalam satu laporan kemudian akan diteruskan ke manager direktur.
b.  General Manager
General manager bertugas memimpin atau mengawal jalannya perusahan, yaitu mengawal bawahan mereka untuk selanjutnya bertanggung jawab kepada manager direktur sehingga dapat dikatakan bahwa general manager adalah asisten direktur.
c.  General Affair Manager
                 General Affair ini bertanggung jawab kepada general manager. Dengan tugas dan wewenang sebagai berikut :
1)  Memberi Informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan.
2)  Membuat dan menyampaikan laporan perkembangan perusahan kepada departemen perdagangan, departemen perindustrian dan kepada departemen tenaga kerja. Mengatur kesejahteraan karyawan, cuti tahunan, pengadaan atau pemeliharaan kantor.
d.  Financial Accounting
  Bertanggung jawab kepada general manager, dan mempunyai tugas serta wewenang sebagai berikut :
a.  Mengatur perhitungan biaya secara umum, laba-rugi, dan mengatur dana pembayaran.
b.  Secara umum mengatur hal-hal yang menyangkut kebutuhan pabrik.
c.   Membuat laporan umum tentang keuangan kepada pimpinan.
e.  Sales Manager
Bertangun jawab kepada general manager, dan mempunyai tugas serta wewenang untuk mengatur penjualan-penjualan baja lembaran tipis seng hasil produksi yang disalurkan melalui distributor.
f. Purchasing
Bertanggung jawab kepada general manger, dan mempunyai tugas serta wewenang untuk menyediakan bahan baku setengah jadi (Raw Material), suku cadang serta keperluan lainnya yang berhubungan dengan pabrik dalam menjamin kelancaran produksi.
g.  Factory Manager
Bertanggung jawab kepada general manager, dan mempunyai tugas serta wewenang sebagai berikut :
a.  Bertanggung jawab terhadap kelancaran produksi perusahan dengan berdasarkan pengawasan yang telah ditetapkan.
b.  Memimpin dan mengkoordinasi pekerjaan-pekerjaan dan teknik dalam pabrik.
c.   Mengawasi dan mengontrol dengan cermat jalannya perusahan dalam proses produksinya.

E. Peraturan Kerja dan Upah
1. jam kerja
     Sistem kerja pada PT Sermani Steel dari hari senin sampai dengan hari sabtu adalah sebagai berikut :
Shift I                             :    08.00 – 16.00
                                            12.00 – 13.00 (Istirahat)
Shift II                            :     16.00 – 24.00
                                             18.00 – 19.00 (Istirahat)
Shift III                           :     24.00 – 08.00
a)  Jam kerja untuk pegawai kantor sebagai berikut :
   Senin – jum’at         :     08.00 – 16.00
                                      :     12.00 – 13.00 (Istirahat)
   Sabtu – minggu      :     Libur
b)  Jam kerja untuk pegawai pabrik sebagai berikut :
     Senin – sabtu         :     08.00 – 16.00
                                       :     12.00 – 13.00 (Istirahat)
     Minggu                     :     Libur


2.  Upah karyawan
          Sistem pemberian upah pada PT Sermani Steel coorporation dibagi atas dua bagian, yaitu :
a.  Upah bulanan
         Upah bulanan diberikan kepada karyawan tetap yang besarnya tergantung pada golongan pada tingkat kepegawaiannya, upah ini ditetapkan dengan peraturan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
b.  Upah lembur
  Upah ini diberikan kepada karyawan yang bekerja dalam sehari yang diluar jam kerja yang telah ditetapkan.

                                                                         i.          Produksi Seng Secara Garis Besar
    Pada zaman dulu masyarakat Indonesia menggunakan dedaunan, bambu maupun alang-alang sebagai atap rumah mereka, namun sering dengan perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK) serta dituntun dengan peningkatan sumber daya manusia (SDM) pula masyarakat kini lebih menggunakan atap seng maupun genteng sebagai atap rumah mereka. Tingginya akan kebutuhan pasar terdapat atap rumah, yang dalam hal ini seng, mengakibatkan peningkatan produksi atap seng setiap tahunnya. Hal ini didorong baik dari kualitas, produktifitas, maupun dari harga atap seng yang cukup murah.
Dalam hal ini PT Sermani Steel merupakan sala satu industri logam khususnya atap seng yang bergerak dibidang proses produksi Baja lembaran lapis seng atau galvanizing iron sheed (GIS) dengan logo cap rusa dengan bentuk flat-rata dan bentuk gelombang. Proses produksinya diawali dengan proses bahan baku kemudian dilanjutkan dengan proses Galvanizing dan dilanjutkan dengan proses Stamping kemudian shearing Line lalu terakhir proses coorrugation untuk membentuk BjLS bentuk gelombang.
Seng, merupakan lembaran tipis baja yang diberi lapisan seng, agar tidak muda terjadi karat atau korosi. Penutup atap seng dapat dipasang langsung pada gordin, tampah reng, dan dapat dipasang pada kemiringan atap yang lebih datar. Karena beratnya relative ringan, maka dapat digunakan konstruksi penopang atau kuda-kuda yang sederhana. Namun demikian, atap seng harus dipasang cukup kuat untuk menghindari terlepas dan terangkatnya seng akibat terpaan angin yang besar .
1.  Flow cart proses dan mesin-mesin produksi
Diagram aliran adalah diagram yang menunjukan urutan-urutan pekerjaan dari awal hingga akhir. Diagram sebagai berikut:






Pinch roll

Uncoiler with coil lefter

Pitch roll with thefcading table

Sheam Welder

shear
 






Deflector roll

Degreasing tank 1
        

Degreasing tank 2
 



Water rinsing tank
       

Tension bridle roll

Loop Tower

Tension bridle roll
 




Acid packler  1
           

Acid packler 2

Water rinsing tank

Cooling tower

Driyer

Tension bradle roll

Feed roll

Rotary shear

Gondut conveyer
 







piller
 


Berikut adalah penjabaran dari alat produksi :
1.  Bahan baku
a.  CRC (Steel Sheet in Coil)
CRC atau bisa disebut baja lembaran cenai dingin yang banyak dikenal dengan nama “Baja Putih” (White Steel) adalah salah satu bentuk produksi yang dihasilkan dari pengerolan dingin. Baja lembaran dingin (CRC) memiliki kualitas produk yang lebih baik, lebih tipis dengan ukuran yang persis, serta mempunyai sifat mekanis yang baik dan formabilty yang sangat bagus. CRC dimanfaatkan dalam proses pembentukan karena materi ini memiliki formabity,weldability,dan kualitas roughness yang lebih baik. CRC dipakai juga untuk aplikasi dalam industry galvanizing (zinc-coating), enamelware (porcelain-coating), dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan kaleng makanan berlapis timah (tin mill-black plate) dalam industri makanan dan minuman.
Bahan baku ini diperoleh dengan membeli dari PT Krakatau Steel dan diimpor langsung dari Thaliand, Bangladesh,UEA, dan Jepang. Untuk lembaran baja yang dikuatkan (annealed sheet), kisaran ketebalan CRC yang dihasilkan oleh PT Krakatau Steel adalah 0,20-0,50 mm, selebihnya ketebalan dari 0,20 mm di impor dari luar. PT Sermani steel menggunakan CRC sebagai bahan baku utama proses galvanizing (zinc-coating) untuk memproduksi BjLS (Baja Lembaran Lapis Seng)
b.  Zinc lngot
Zinc lngot adalah logam Zinc (Zn) berbentuk batangan yang telah dipadukan dengan berbagai unsur. Zinc lngot sebagian disuplai dari PT Krakatau Steel dan sebagian diimpor dari Jepang dan polandia. Zinc ingot dipanaskan dengan suhu tinggi dan dilebur hingga menjadi cairan yang selanjutnya melalui proses galvanizing line akan melapisi baja lembaran. Sedangkan bahan pembantu yang digunakan untuk menghasilkan seng, terdiri dari :
a)  Algalva ingot (aluminium galvanizing) digunakan untuk mengkilatkan logam (membuat corak permukaan seng).
b)  Ammonium Clorida untuk mencegah terjadinya proses oksidasi.
c)  Hydrochlore Acid yang akan digunakan untuk menghilangkan lapisan karat.
d)  Meta Cleaner yang akan menghilangkan kotoran oli pada permukaan lembaran baja lapis seng.
e)  Chromic Acid (Asam Khromat) sebagai pencegah karat pada baja lembaran lapisan seng.
f)   Lead Ingot (Timah Hitam) sebagai stabilisator temperator pada galvanizing pot.
g)  Light Oil (Solar) bahan bakar minyak untuk genset dan forklift
h)  Heavy Oil (Marine Oil) untuk bahan bakar tungku pembakaran

2.  Galvanizing Line
Galvanizing line adalah proses pembuatan BjLS dimana prosesnya dimulai dari bahan baku, furnace, stamping, shearing dan kemudian terakhir packing.
Berikut alat proses galvanizing, yaitu :
a.  Pada proses ini bahan baku utama yang berbentuk gulungan (CRC) dibuka dan diletakkan pada mesin uncoiler dengan menggunakan crane.
b.  Baja lembaran dibersihkan di degresing tank pertama dan kedua dengan air panas yang dicampur dengan meta cleaner berfungsi untuk menghilangkan minyak yang ada pada baja lembaran dengan suhu 60ºC-75ºC.
c.   Baja lembaran dibersihkan dibak ketiga (water rinsing tank) untuk menghilangkan sabun yang melekat pada baja lembaran.
d.  Kemudian bridle roll I berfungsi untuk menarik baja lembaran, penempatannya sebelum loop tower.
e.  Baja lembaran masuk ke loop tower
f.    Kemudian (bridle roll ll) roll penarik baja lembaran sesudah loop tower.
g.  Baja lembaran dibersihkan di acid pikling tank bak keempat dan kelima dengan air yang berisi larutan HCI (air keras).
h.  Baja lembaran dibersihkan di water quenching tank bak keenam dengan air panas dengan temperature ± 70ºC.
i.    Baja lembaran kemudian masuk ke galvanizing pot untuk pelapisan timah dengan temperatur ± 500ºC.
j.    Baja lembaran masuk ke cooling tower berfungsi sebagai pendingin dilengkapi dengan 4 kipas angin untuk mendinginkan BjLS yang keluar dari Galvanizing pot.
k.   Setelah keluar dari ruang pelapisan zinc, baja lembaran dimasukan ke cooling tank untuk proses pendinginan yang turun dari cooling tower.
l.    Setelah proses pendinginan lalu proses cromic acid tank(untuk ketahanan lapisan timah) dengan temperatur ±60ºc.
m. Kemudian ke proses pengeringan (dryer)
n.  Baja lembaran kemudian diberikan cap rusa (Bridle Roll III).
o.  Setelah itu baja lembaran masuk ke measuring roll berfungsi untuk mengukur panjang BjLS.
p.  Setelah itu masuk ke shearing macehine yang berfungsi untuk pemotongan BjLS sesuai dengan ukuran sin.
q.  Setelah itu desk inspection berfungsi sebagai meja inspeksi untuk menentukan kualitas BjLS yang diproduksi.
r.    Kemudian primer piller berfungsi sebagai meja penyusun barang jadi yang suda dipotong di shearing machine sesuai dengan SNI 70-20530-2006.

3.  Tahapan proses Galvanizing
a.  Galvanising line adalah suatu proses di mana Bahan baku utama yang berbentuk gulungan (CRC) dibuka dan kemudian diletakan pada mesin uncoiler dengan menggunakan crane, kemudian baja lembaran dimasukan pada bak pertama dan bak yang kedua yang berisi air panas guna untuk menghilangkanya yang ada pada baja lembaran yang suhunya 60ºc sampai 75ºc, kemudian masuk ke bak ketiga gunanya untuk menghilangkan sabun yang melekat pada baja lembaran, setelah proses pencucian tahap selanjutnya baja lembaran dimasukan ke looper fungsinya agar pada saat proses welding, baja lembaran tidak terputus dibagian pemotongan dibagian finishing, setelah melalui looper baja lembaran masuk ke proses pencucian yang mengandung HCl pada bak ke empat dengan kadar 5% dan bak ke lima mengandung HCl dengan kadar 7%. Ketentuan tersebut dapat beruba-uba tergantung pada kondisi baja lembaran, semakin kotor baja lembaran maka kadar HCl ditiap-tiap bak semakin tinggi. Lalu terakhir ke bak ke enam dibersihkan dengan air panas.
Kemudian tahapan selanjutnya masuk ke furnace untuk pelapisan tima,lalu setelah itu masuk proses pendinginan, dan kemudian masuk ke proses chrome di chromate tank fungsinya untuk ketahanan pada baja lembaran supaya terhindar dari korosi dan warna pada baja lembaran tidak pudar, lalu setelah itu masuk ke bagian proses pangeringan diderying conveyer, dan kemudian masuk ke proses tank pin Line guna untuk memberi tanda pada produsen ”cap rusa” dan selanjutnya ke proses pemotongan baja lembaran sesuai dengan ukuran dan ketebalan yang diinginkan, dan tahapan yang terakhir packin.
b.  Welding (las)
Welding adalah suatu proses penyambungan dari coil yang pertama agar proses baja lembaran tidak terputus.
c.   Fumace (Galvanizing pot)
Proses furmace adalah proses pelapisan dengan logam dimana struktur dicelukan kedalam lelehan logam pelapis. Antara pelapis dan logam yang dilindungi terbentuk ikatan metalurgi yang baik karena terjadinya proses perpaduan antara muka (interface all oying). Proses ini terbatas untuk logam yang memiliki titik lebur renda misalnya tima, seng dan alumunium. Pada proses kali ini dipakai media pelapis seng dimana baja yang telah mengalami proses galvanizing akan terlapis seluruhnya dengan seng yang terikat kuat secara metalurgi dengan membentuk lapisan Fe-Zn yang memberikan efek tahan korosi. Pelapisan seng hanya akan terjadi jika permukaan yang akan dilakukan Galvanizing bersih secara kimiawi. Kualitas pelapisan yang baik terletak pada persiapan pernukaan yang baik dan benar.

d.  Stamping Line (Bride Roll III)
Baja lembaran hasil dari proses Galvanizing Line kemudian diproses kedalam stamping Line. Proses dalam stamping Line bertujuan untuk memberikan tanda produk produsen “cap rusa”
e.  Shearing Line
Shearing line adalah proses pemotongan CRC sesuai dengan ukuran dan ketebalan yang diinginkan
f.    Pada proses shearing Line menggunakan tiga sistem, yaitu
1)  Sistem mekanik
2)  Sistem pneunatik
3)  Sistem elektro pneunatik
g.  Corrugation line
  Setelah proses stangping line, proses selanjutnya terbagi dua. Untuk BjLS flat/ rata proses telah selesai dan siap untuk dipakai dan dipasarkan sedangkan untul BjLS bentuk gelombang dibutuhkan proses selanjutnya di corrugatin line. Pada line ini BjLS flat hasil dari stamping diproses dengan mesin corrugation untuk membentuk BjLS menjadi bentuk gelombang sesuai dengan ukuran pesanan



Table.2.1 : variasi ukuran type and produk baja lembaran PT Sermani Steel
No
Type
Size (mm)
Keterangan
1
Type 1
0,20x762x1524
Continue
2
Type 2
0,20x762x1829
Continue
3
Type 3
0,20x762x2134
Continue
4
Type 4
0,20x726x2438
Continue
5
Type 5
0,20x762x2743
Continue
6
Type 6
0,20x762x1529
Continue
7
Type 7
0,20x762x3048
Continue
8
Type 8
0,20x914x1829
Continue
9
Type 9
0,20x914x2134
Continue
10
Type 10
0,20x914x2438
Continue
11
Type 11
0,20x914x2743
Continue
12
Type 12
0,25x914x1829
Continue
13
Type 13
0,30x914x1829
Continue
14
Type 14
0,55x914x1829
Continue
15
Type 15
0,40x914x1829
Discontinue
16
Type  16
0,50x914x1829
Continue



G. Unit Pendukung
1.  Machinery Maintanance
  Unit ini bertugas untuk memelihara dan mengadakan perbaikan pada unit-unit produksi, atau peralatan mekanis lainya yang ada dalam pabrik. Adapun mesin-mesin yang ada pada unit adalah sebagai berikut:
a.  Autu cut                                                                (1 unit)
b.   Gurinda tangan/Disc Grinder                            (3 buah)
c.    Gerinda dudukan/Grinding machine               (1buah)
d.   Mesin bubut 3 meter                                           (2 buah)
e.   Mesin bubut 1,5 meter                                        (1 buah)
f.     Mesin las 450 A                                                   (2 buah)
g.   Mesin las 400 A                                                   (1 buah)
h.   Mesin skrap                                                          (1 buah)
i.     Mesin Bor dudukan                                            (1 buah)
j.     Ragum tangan                                                     (3 buah)
k.    Ragum meja                                                         (4 buah)
l.     Brender cor/cutting torch                                    (2 buah)
m.  Brender bakat/welding trip                                 (2 buah)
n.   Mesin bor magnet                                               (1 buah)
o.   Takel katrol                                                           (3 buah)

2.  Electrociti Maintanance 
                 Unit ini bertugas untuk menjaga, merawat dan memperbaiki peralatan listrik, seperti motor listri, instrument-instrumen listrik dan instalasi listrik dalam lingkungan pabrik.
3.  Forklift driver
Unit ini bertugas dalam pengangkuatan barang-barang dalam pabrik,sehingga dapat mendukung jalanya proses produksi. Forklift Driver ini mengangkat bahan baku lembaran/gulungan baja dari werehouse-raw. Kemudian mengangkat hasil produksi ke Werehouse Finished Product,serta keperluan transportasi bahan dan produksi lainya dalam lingkungan pabrik.
4.  Westewater Treatment
                             Unit ini bertugas dalam melayani dan memproses air buangan (air limbah) industri, agar ini betul-betul memenuhi syarat sebagai air yang tidak mengandung Zat-zat kimia yang dapat merusak lingkungan disekitar pabrik dan masyarakat yang membutuhkan air disekitar pabrik tersebut. Kadar air yang telah diproses dari unit suda memenuhi standar dengan PH yang sesuai dengan yang disyaratkan.
5.  Werehouse Finished Product
       Unit ini bertugas untuk memeriksa dan mempersiapkan seng hasil produksi, agar segera dipasarkan melalui distributor.
6.    Werehouse Raw Material
Unit bertugas untuk menginveritarisasi bahan-bahan kebutuhan produksi, seperti: bahan baku,Zin ingot, heavy oil dan lain-lain untuk keperluan produksi.
7.    Guardman (Security)
               Unit ini bertugas memeriksa semua kehadiran pegawai, menerima surat-surat yang masuk ke perusahaan kemudian mengantarnya kebagian yang dituju tersebut, serta bertanggung jawab atas keamanan pabrik setiap saat.
8.  Car Driver
Unit ini bertugas melayani pengangkutan baik umtuk keperluan komersial perusahan maupun kepentingan kesejahteraan karyawan seperti rekreasi, penjemputan dan lain-lain.
                                                                                  ii.          Keadaan Penjualan Saat Ini
  Saat ini PT Sermani Steel memproduksi 3 jenis seng, yaitu seng gelombang besar, seng gelombang kecil, dan spandek. Seng gelombang kecil dan gelombang besar diproduksi jika perusahan telah menyepakati dari hasil rapat saham.Sedangkan spandek diproduksi jika ada pesanan saja.
Permintaan pasar penggunaan seng sekarang ini suda sangat berkurang , maka dari itu produksi seng di PT Semani Steel mengurangi tenaga kerjanya untuk tetap eksis di jaman sekarang





















BAB III
PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH PT SERMANI STEEL

A.     Air Limbah Industri
1.  Pengertian
Limbah industri bersumber dari kegiatan industri baik karena proses secara langsung maupun tidak langsung. Limbah yang bersumber langsung dari kegiatan industri yaitu limbah yang terproduksi bersamaan dengan proses produksi sedang berlangsung, dimana produksi dan limbah hadir pada saat yang sama, sedangkan limbah tidak langsung terproduksi sebelum proses maupun sesudah proses produksi. Menurut (Udin djabu, 4: 1990/1991) Limbah cair adalah air yang membawa sampah dari tempat tinggal, bangunan perdagangan, dan industri berupa campuran air dan bahan padat terlarut atau bahan tersuspensi.
Air limbah berperan dalam kehidupan karena selain mengandung air juga terdapat zat-zat organic dan anorganik yang diperlukan pada batas-batas tertentu. Oleh karena itu, ada dua peranan air limbah dalam kehidupan yakni peranan yang positif dan negatif. Peranan positif apabila air dengan kualitas parameter yang dikandungnya sesuai penggunaannya antara lain untuk irigasi, rekreasi dan lain-lain. Peranan air yang lebih baik banyak negatifnya karena manusia tidak merasa berkepentingan akan air limbah tersebut. Air limbah dianggap sebagai air yang tidak berguna atau tidak diperlukan lagi. Oleh karenanya mereka membuang begitu saja tanpa mempertimbangkan segi negative yang mungkin timbul balik terhadap sumber daya alam hayati dan nonhayati. Peranan negatif tersebut termasuk pengaruhnya terhadap kesehatan manusia dari lingkungannya. Baik secara langsung maupun tidak langsung (Gintings,4: 1985)
2.   Karateristik Limbah Cair
Menurut (Gintins, 6: 1995), analisis sifat-sifat limbah cair sangat penting untuk menetapkan jenis parameter pencemar yang terdapat didalamnya. Parameter limbah adalah komponen yang terdapat dalam air limbah dan digunakan sebagai indicator. Sifat-sifat air limbah dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
a.  Sifat Fisik Air Limbah
Sifat fisik suatu limbah ditentukan berdasarkan jumlah padatan terlarut, dan total padatan, tersuspensi, alkalitas, kekeruhan, warna, salinitas, penghantar listrik, bau, dan temperatur. Sifat fisik ini beberapa diantaranya dapat dikenali secara visual tapi untuk mengetahui secara lebih pasti maka digunakan analisa laboraturium.


1)  Padatan
Dalam limbah ditemukan zat padat yang secara umum diklasifikan kedalam dua golongan besar yaitu padatan terlarut dan padatan tersuspensi. Padatan tersuspensi terdiri dari partikel  koloid dan partikel biasa. Padatan tersuspensi mempunyai diameter yang lebih besar dari pada padatan terlarut. Padatan tersuspensi mempunyai diameter antara 0,01 mm sampai dengan 0,001 mm. Pemahaman terhadap jenis-jenis padatan amat dibutuhkan dalam upayah mengendalikan pencemaran.
2)  Kekeruhan
Sifat keruh air dapat dilihat dengan mata secara langsung karena ada partikel koloidal (diameter 10 – 8 µm) yang terdiri dari dari kwartz, tanah liat, sisa bahan-bahan, protein, dan ganggang yang terdapat dalam limbah. Kekeruhan merupakan sifat optis larutan. Sifat keruh membuat hilang nilai estetikanya.
3)  Bau
Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah berurai dalam limbah mengeluarkan gas-gas seperti sulfida atau amoniak yang menimbulkan penciuman tidak enak bagi penciuman disebabkan adanya campuran dari nitrogen, sulfur, dan fosfor yang berasal dari pembusukan protein yang dikandung limbah. Bau yang diakibatkan limbah merupakan suatu indikator bahwa terjadi proses alamiah. Dengan adanya bau ini akan lebih mudah menghindarkan tingkat bahaya yang ditimbulkannya dibandingkan dengan limbah yang tidak menghasilkan bau.
4)  Temperatur
limbah yang mempunyai temperatur panas yang akan mengganggu pertumbuhan biota tertentu. Temperatur yang di keluarkan suatu limbah cair harus merupakan termperatur alami, Suhu berfungsi memperlihatkan aktifitas kimiawi dan biologis.Pada suhu tinggi pengentalan cairan berkurang dan mengurangi sedimentasi, Tingkat zat oksidasi lebih besar pada suhu tinggi dan pembusukan jarang terjadi pada suhu rendah.
5)  Warna
Warna dalam air di sebabkan adanya ion-ion logam besi dan mangan (secara alami), humus, planton, tanaman air dan buangan industri. Warna berkaitan dengan kekeruhan, dan dengan menghilangkan kekeruhan kelihatan warna nyata. Demikian juga warna dapat di sebabkan zat-zat terlarut dan zat tersuspensi, Warna menimbulkan pemandangan yang jelek dalam air limbah meskipun warna tidak menimbulkan sifat racun.

b.   Sifat Kimia Air Limbah
Karakteristik kimia air limbah di tentukan oleh biochemical oksigen demand (BOD), chemical oksigen demand (COD) dan logam-logam berat yang terkandung dalam air limbah.
1)  Keasaman Air
Keasaman ditetapkan berdasarkan tinggi rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air. Air buangan yang mempunyai pH tinggi atau rendah menjadikan air steril dan sebagai akibatnya membunuh mikro organisme air yang diperlukan untuk keperluan biota tertentu. Demikian juga makhluk-makhluk lainnya, tidak dapat hidup seperti ikan. Air yang mempunyai pH rendah membuat air menjadi korosif terhadap bahan-bahan konstruksi besi yang kontak dengan air. Limbah air dengan keasaman tinggi bersumber dari buangan yang mengandung asam seperti air pembilas pada pabrik pembuatan kawat atau seng. Air limbah pabrik ini sebelum dibuang pada perairan pada umumnya dinetralisasi dahulu. Buangan air bersifat alkalis (biasa) bersumber dari buangan mengandung bahan-bahan organik seperti senyawa karbonat, bikarbonat dan hidroksida.
2)  Besi dan Magnesium
Besi dan magnesium yang teroksidasi dalam air berwarna kecoklatan dan tidak larut mengakibatkan gangguan air menjadi terbatas. Air tidak dapat lagi dipergunakan untuk air rumah tangga, cucian, dan air industri. bahan ini berasal dari larutan batu-batuan yang mengandung senyawa Fe atau Mn seperti Pyrit, hematit, mangan dan lain-lain. Dalam buangan limbah industri kandungan besi berasal dari korosi pipa air mineral logam sebagai hasil reaksi elektro kimia yang terjadi pada perubahan air yang mengandung padatan larut mempunyai sifat menghantarkan listrik dan ini mempercepat terjadinya korosi. Untuk menghindari kandungan besi dan magnesium dalam air keperluan ketel dilakukan treatment karena kandungan logam-logam ini dalam ketel akan membuat korosi pada dinding ketel.
3)  Logam-logam berat dan beracun
Logam berat pada umumnya adalah metal-metal seperti oppel, selter pada cadnium, air raksa, lead, chornium, iron dan nikel. Metal lain yang juga termasuk metal berat adalah arsen, selenium, cobalt, mangan dan aluminium.
c.   Sifat Biologis
Bahan-bahan organik dalam air terdiri dari berbagai macam senyawa. Protein adalah salah satu senyawa kimia organik yang membentuk rantai kompleks, mudah terurai menjadi senyawa-senyawa lain separti asam amino sebagai bahan organik mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, dan phosfor. Penyebab bau busuk pada suatu limbah adalah dekomposisi dari zat-zat tersebut dalam jumlah besar. Karbohidrat dengan rumus (CH2O)n yang mempunyai komposisi karbon, hidrogen dan oksigen merupakan suatu polimer yang tersusun dari senyawa menomer-menomer.

B. Lingkungan Kerja Praktek
1.  Faktor Fisik
Sebagai mana diketahui Hygine perusahaan dan keselamatan kerja adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif dengan sasaran utama lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang sehat akan memberikan pengaru besar terhadap peningkatan produktifitas bagi tenaga kerja.
       Untuk mencapai hasil yang optimal, pekerjaan harus dilakukan dengan efesien mungkin dan didukung oleh lingkungan kerja yang sesuai dengan syarat-syarat kesehatan. Lingkungan kerja yang dimaksud meliputi iklim kerja, kebisingan, pencahayaan, debu dan bahan kimia yang berbahaya. Efek tersebut dapat dijadikan acuan untuk melihat kondisi atau keadaan lingkungan PT. Sermani Steel sehingga dapat diuraikan sebagi berikut :
a.  Iklim kerja (tekanan panas)
Tekanan panas memenuhi syarat-syarat kesehatan,  dimana setiap ruangan produksi dilengkapi dengan fentilasi yang cukup luas, sehinga pekerjaan dalam melaksanakan pekerjaan merasa nyaman, diluar gedung produksi terdapat banyak pohon rindang yang memberi terhadap lingkungan PT. Sermani Steel menjadi lebh sejuk dan nyaman.

b.  Kebisingan
Dampak yang timbul akibat operasi mesin yaitu kebisingan. Kebisingan yang paling besar terjadi pada mesin pengelombangan, karena pada bagian tersebut memilki daya yang besar untuk menekan lembaran-lembaran seng yang tentunya mengundang reaksi gesekan yang besar dari plat seng tersebut sehingga menimbulkan kebisingan. Namun setelah dilakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat kebisingan yang ditimbulkan ternyata tidak melebihi frekuensi ambang batas pendengaran manusia (berkisar antara 90-100 dB),tetapi dalam hal ini operator sebaiknya menggunakan alat pelindung telinga.
c.   Debu
  Dari semua produksi yang dilakukan, dapat dilihat bahwa tidak ada proses produksi yang dapat menimbulkan debu yang berlebihan yang dapat mengganggu para pekerja dalam melakukan kegiatan operasional.

2.  Faktor Kimia
Proses produksi yang mengunakan bahan kimia yaitu terdapat pada bagian galvanizing line. Bahan kima yang digunakan adalah HCl, Chromic Acid, Specia Flux dan larutan kimia.
Limbah cair merupakan hasil sisa dari proses rikling dengan HCl dan pelapisan dengan kromik acid diolah tersendri prosesnya dilakukan pada wastewater treatment, sedankan pada tenaga kerja pada bagian itu mengunakan alat pelindung diri, yaitu masker dan sarung tangan untuk menhindari kontak dengan bahan kimia tersebut.

3.  Faktor Biologi
       Pada PT. Sermani steel factor biologi samgat menonjol pada air buangan industry, dimana pada air tersebut terdapat zat renik atau mikroorgamisme berupa lumut, bakteri, virus, dan lain-lain. Mikro orgamisme tersebut dapat membantu dalam proses pengolahan air limbah lelalui pemecahan zat-zat organic menjadi seyawa yang sederhana dengan cara anaerob maupun kombinasinya.
4.  Faktor Ergonomi
       Penerapan ergonomi pada PT. Sermani steel sudah memenuhi syarat, dimana peralatan-peralatan kerja yang digunakan sudah disesuaikan dengan kondisi fisik tenaga kerja sehingga tercipta kenyamanan dalam berkerja.
5.  Keselamatan Kerja
     Sebagimana diketahui bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan spesialisasi tersendiri, karena didalam pelaksanaanya disamping dilandasi oleh peraturan perudang-undangan, juga dilandasi oleh ilmu tertentu seperti ilmu klinik dan ilmu medik.

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang bertujuan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan kerja dan memjamin bahwa :
b)  Setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja dalam keadaan sehat.
c)  Setiap sumber produksi dipergunakan secara aman dan efisien.
d)  Proses produksi dapat berjalan lancar.

6.  Sistem Pengendalian Kebakaran
Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran maka pada PT Sermani steel Makassar telah menyiapkan 16 unit APAR (Alat Pemadam Ringan) dan ditempatkan disetiap ruangan dan juga terdapat 4 (empat) unit Hydrant, dengan melihat peralatan pemadam kebakaran yang dapat dikatakan sudah memenuhi syarat dimana APAR tersebut ditempatkan ditempat yang mudah dijangkau dan mudah dilihat dengan menggunakan ketinggian kira-kira 1,25 m dari lantai dan berada pada jalur arah reflex pelarian pada PT Sermani steel Makassar, sistem pemadam  yang paling baik digunakan yaitu isolasi dan pendingin atau yang lebih tepat digunakan Dry Chemical, dimana industri ini merupakan industri logam yang baik terjadi kebakaran akan menimbulkan api yang tergolong api kelas D yakni kebakaran yang terjadi pada logam mudah terbakar yang sangat cocok dengan sistem pemadam isolasi dan pendingin.
a.  Listrik
  Suplay daya listrik yang digunakan adalah listrik PLN dan dua buah mesin diesel sebagai cadangan bilah aliran listrik PLN padam.
b.  Sistem Pengamanan Mesin
           Setiap mesin yang digunakan memiliki alat mengaman dimana rol-rol yang berputar berada dalam wadah tertutup, Rantai-rantai penerus sebagai alat penghubung antara rol yang satu dengan yang lainnya berada pada bagian bawah sehingga para tenaga kerja dapat terhindar dari bahaya.
c.   Alat Pelindung Diri
   Pada PT Sermani steel Makassar, alat pelindung sudah mendapat perhatian yang cukup  dimana para karyawan diberi alat pelindung diri antara lain: sepatu boot, masker, dan pelindung telinga, sarung tangan, namun dalam penggunaannya karyawan masih belum bisa membiasakan diri sehingga alat pelindung diri tidak terlalu perlu untuk dipakai, kesadaran karyawan tentang penggunaan alat pelindung diri masih tergolong kurang. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh faktor kurangnya pengetahuan tentang kecelakaan akibat kerja dan penyakit sehingga perlu diadakan pelatihan Hiperkes dan K3.



C.   Pengolahan Limbah
a.  Limbah cair (Wastewater)
Wastewater treatment adalah pemurnian air limbah yang dihasilkan dari proses produksi sehingga air limbah tersebut saat dialirkan tidak mengganggu sesudah dicampur dengan zat kimia, setelah mengalami proses wastewater  treatment air digunakan sebagai tempat membudidayakan ikan mas yang sangat sehat dan berkembang biak dengan baik. Hal ini menandakan bahwa limbah air dari perusahan sudah tidak berbahaya lagi,  sebelum dialirkan kesaluran-salauran tertentu sehingga tercapai titik akhir yaitu laut.
  Adapun proses-proses dari wastewater treatment pada PT.Sermani steel  adalah sebagai berikut :
a)  Limbah cair yang keluar dari kedua galvanizing line I dan II dialirkan melalui bak inlet yaitu V1 dan V2 siap untuk dinetralisir (untuk limbah HCI).
b)  Limbah Chrom line I dan II dialirkan masuk kedalam bak V3 kemudian di pompa masuk kedalam bak V4 (Tanki Reduksi) untuk dinetralisir menggunakan NaHSO4 atau batu kapur dan H2SO4. setelah itu di alirkan ke bak V5 (Tanki Reaksi) kemudian dialirkan ke bak V9 (Tanki Sevalator)
c)  Limbah HCI di bak V1 dan V2 dipompa masuk kedalam bak V6 (tanki Reaksi) untuk dinetralisir dengan Ca(OH)2 atau batu kapur dan H2SO4. kemudian dialirkan ke bak V9 (Tanki Sevalator)
d)  Setelah dinetralisir, selanjutnya dialirkan ke sevalator (bak V9) kemudian dialirkan kedalam bak pengendapan, kemudian dialirkan ke bak Kontrol (outleet) kemudian dialirkan ke bak penjernihan yang terdapat kolam ikan mas ini sebagai indicator.
e)  Dari bak penjernihan atau kolam ikan ini digunakan sebagai penyiraman halaman dan tanaman disekitar perusahan indikator ini adalah bebek dan rusa.
f)   Dari bak penjernihan juga kemudian dialirkan ke bak aerasi, kemudian dipompa kebagian penyariangan bertingat.
g)  Limbah yang telah mengalami proses itu dialirkan ke bak finishing, yang terdiri dari tiga tahapan.
h)  Pemeriksaan limbah ini dilakukan setiap bulan dan dilaporkan ke Bidan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) kota Makassar dengan tembusan ke BLHD Propinsi Sulawesi Selatan, KLH Suma papua dan KLH pusat setiap enam bulan.
b.  Udara
            Proses penanggulangan polusi udara yang melalui Dust Collector atau stack (cerobong) adalah sebagai berikut :
a)  Uap keluar dari Galvanizing unit I dan II.
b)  Uap tersebut masuk kedalam bagian penyaringan/fiter stack yaitu terdiri empat penampung bak I,II,III dan IV.
c)  Dalam setiap bak terdapat 24 filter untuk menyaring.
d)  Limbah yang berupa asap yang sudah mengalami penyaringan selanjutnya dikeluarkan melalui cerobong melaui pengisapan yang dilakukan oleh blower. Pemeriksaan limbah udara dilakukan enam bulan sekali.
e)  Pemeriksaan limbah ini dilakukan setiap bulan dan dilaporkan ke Badan Lingkungan Hidup daerah (BLHD) kota Makassar dengan tembusan ke BLHD Propinsi Sulawesi Selatan , KLH Suma papua dan KLH pusat setiap enam bulan.
c.   Limbah padat (Solid waste)
                    PT Sermani steel memiliki tempat penampungan sementara limbah padat (LB3) tersendiri untuk kemudian diproses lebih lanjut ke PT Semen Tonasa.

D. Kegiatan Kerja Praktek
Adapun kerja praktek ini dilaksanakan selama satu bulan, mulai dari tanggal 24 Juli sampai dengan tanggal 24 Agustus 2017 yaitu sebagai berikut:
Tabel, 3.1: kegian kerja praktek
NO
WAKTU
KEGIATAN
PRESTASI PENCAPAIAN
01
24 Juli 2017
Perkenalan diri dengan karyawan perusahan khususnya bagian proses pengolahan limbah
100%
02
25 Juli 2017
Pemberian penjelan dari karyawan tentang fungsu alat dan bahan menyangkut pengolahan limbah
100%
03
26 Juli 2017
Pembuatan dena proses pengolahan air limbah
50%
04
27 Juli 2017
Pembuatan dena proses pengolahan air limbah
50%
05
28 Juli 2017
Pembersihan area IPAL
100%
06
29 Juli 2017
Pembersihan mesin pompa air limbah dan mesin pencair batu kapur
100%
07
31 Juli 2017
Pembersihan Bak penampungan air limbah HCl dan khrom
100%
08
31 Juli 2017
Pembersihan Bak penampungan air limbah HCl dan khrom
100%
08
01 Agustus 2017
Pembersihan tanki sevalator, reduksi dan seaksi
100%
09
02 Agustus 2017
Pembersihan area proses pengolahan air limbah
100%
10
03 Agustus 2017
izin
-
11
04 Agustus 2017
Pengisian batu kapur pada bak pencair batu kapur
100%
12
05 Agustus 2017
Pembersihan area IPAL & pemberian penjelan fungsi –funsi tombol pada Elektric kontrol dari karyawan
100%
13
07 Agustus 2017
Pembersihan dan penyiraman area IPAL
100%
14
08 Agustus 2017
Pembersihan kolam ikan dan kandang burung dan penyiraman area IPAL
100%
15
09 Agustus 2017
izin
100%
16
10 Agustus 2017
Pembersihan area IPAL dan penjelasan fungsi tiap bak- bak penampungan dari karyawan
100%
17
11 Agustus 2017
Izin kuliah SP
-




19
12 Agustus 2017
Pembersihan area bak penampungan dan bak penyernihan dan pengontrolan bak pencairan batu kapur
100%
20
14 Agustus 2017
Pembersihan area pengolahan air limbah dan pembersihan bak endapan
100%
21
15 Agustus 2017
Izin kuliah SP
-
22
16 Agustus 2017
Acara peringati hari ulang tahun perusahan
100%
23
17 Agustus 2017
Libur
-
24
18 Agustus 2017
Pembersihan dan penyiraman area pengolahan limbah
100%
25
19 Agustus 2017
Izin
-
26
21 Agustus 2017
Pembersihan area pengolahan limbah dan bak penjernihan
100%
27
22 Agustus 2017
Pembersihan area IPAL dan bak penyaringan
100%
28
23 Agustus 2017
Pembersihan area IPAL dan bak penyaringan
100%
29
24 Agustus 2017
Pembersihan area IPAL dan bak penyaringan dan pengisian jat batu kapur pada bak pencairan batu kapur
100%
30
25 Agustus 2017
Konsultasi Laporan
-
31
26 Agustus 2017
Konsultasi Laporan
-





BAB IV
PENUTUP

A.  Kesimpulan
        Setelah melaksanakan kegiatan kerja praktek selama satu bulan terhitung mulai tanggal 24 Juli sampai 24 Agustus 2017, maka kegiatan yang penulis laksanakan dapat menarik kesimpulan yaitu:
a.  PT Sermani steel merupakan salah satu industri logam khususnya atap seng yang bergerak di bidang proses produksi BJLS ( Baja Lembaran Lapis Seng ) atau Galvanized iron sheed (GIS) dengan logo cap Rusa berwarna merah dengan bentuk flat/rata dan bentuk gelombang.
b.   Adapun tahapan produksi seng, yaitu bahan baku, galvanizing line,stamping line, shearing line, dan corugation line.
c.   wastewater treatment pada PT Sermani Steel  adalah Limbah cair yang keluar dari kedua galvanizing line I dan II untuk limbah HCI dialirkan melalui bak inlet yaitu V1 dan V2 dan di pompa ke bak V5 (Tanki reaksi) untuk dinetralisir dengan Ca(OH)2 atau batu kapur dan H2SO4. kemudian dialirkan ke bak V9 (Tanki Sevalator).
d.  Limbah Chrom line I dan II dialirkan masuk kedalam bak V3 kemudian di pompa masuk kedalam bak V4 (Tanki Reduksi) untuk dinetralisir menggunakan NaHSO4 atau batu kapur dan H2SO4. setelah itu di alirkan ke tanki V5 (Tanki Reaksi) kemudian dialirkan ke tanki V9 (Tanki Sevalator).
e.  Dari kedua limbah yang dinetralisirkan selanjutnya dialirkan ke sevalator (bak V9) kemudian dialirkan kedalam bak pengendapan, kemudian dialirkan ke bak Kontrol (outleet) kemudian ke bak penjernihan yang terdapat kolam ikan mas ini sebagai indikator. Dari bak penjernihan atau kolam ikan ini digunakan sebagai penyiraman halaman dan tanaman disekitar perusahan indikator ini adalah bebek dan rusa.

B. Saran
Adapun saran dalam penulisan laporan kerja praktek ini yaitu:
1.  Diharapkan setiap kegiatan kegiatan yang dilakukan di tiap departemen atau perusahan pada umumnya, mahasiswa di berikan pelatihan dasar terlebih dahulu agar dapat mengetahui lebih jelas apa yang akan di kerjakan di lapangan nantinya.
2.  Diharapkan Perusahan sebaiknya mengadakan buku/diktat yang membuat informasi umum tentang perusahan yang dapat di jadikan sebagai pegangan dan sumber informasi agar mahasiswa memperoleh gambaran yang jelas tentang perusahan yang mereka praktek.

Daftar Pustaka

Anonim, 1995. Keputusan Menteri Negara dan Lingkungan Hidup nomor 51 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.

Asmadi, E. Sutrisno, dan W. Oktiawan. 2009. Jurnal Pengurangan Chrom (Cr) dalam Limbah Cair Industri Kulit pada Proses Tannery Menggunakan Senyawa Alkali Ca(OH)2, NaOH, dan NaHCO3. JAI Volume 5. Semarang: Universitas Diponegoro.
Ahyani, Agus. 1994, Manajemen Perencanaan Sistem Produksi. BPFE: Yogyakarta

Darmasetiawan, M. 2004. Teori dan Perencanaan Instalasi Pengolahan Air. Jakarta: Ekamitra Engineering.

Eckenfelder, W. 2000. Industrial Water Pollution Control, Third Edition. New York: Mc Graw Hill Book Company.

Fitriyani, I.N. 2012. Skripsi: Pengolahan Limbah Industri Elektroplating dengan Proses Koagulasi Flokulasi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Hariani, P. Loekitowati, N. Hidayati, dan M. Oktaria. 2009. Jurnal Penurunan Konsentrasi Cr(VI) dalam Air dengan Koagulan FeSO4. Jurnal Penelitian Sains Volume 12. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Herlambang, A. 2002. Teknologi Pengolahan Limbah Cair. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Hartomo, Antom J dan Tomijiro kaneko.1992. Mengenal Pelapisan (Elektroplating). Andi offset: yogyakarta
Kusumawati, T. 2006. Skripsi: Jerapan Kromium Limbah Penyamakan Kulit oleh Zeolit Cikembar dengan Metode Lapik Tetap. Bogor: IPB.

Manga JB.1995.  Manajemen Industri. Universitas Hasanuddin: Unjung Pandang.
Mulyanto, Tri. 2007. Proses  Manufaktur Ii (Metal Cutting Process) Edisi 2. Universitas Pancasila: jakarta
Maulana M. 1992 .Dasar Dasar Manajemen Ghalia Indonesia:Jakarta
Nugroho, M.D. 2011. Skripsi: Penurunan Kadar Logam Berat pada Limbah Cair dari Industri Pelapisan Logam dengan Proses Koagulasi Flokulasi. Semarang: Universitas Diponegoro.
























 
























Lampiran II : Dokumentasi
1.    Waste Water Treatment


 









































                                                                                                           





 
















                                 










2.    Bak  Penyaringan

 











 






































3.    Bak Penjernihan
 




















                                                                                                                                                             








4.    Kandang Rusa dan Bebek
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar